3.8 Dan 4.8 Mengevaluasi Gambar Potongan

 3.8 Dan 4.8

Mengevaluasi Gambar Potongan 


 

A.    Pengertian Gambar Potongan

Gambar potongan adalah salah satu teknik pada gambar teknik untuk menggambarkan elemen-elemen mesin yang berongga atau bagian yang tidak terlihat. Fungsi gambar potongan adalah untuk menggambarkan benda berongga atau tiga dimensi agar lebih mudah diinterpretasikan oleh orang lain.

Coba bayangkan apabila tanpa gambar potongan? Gambar teknik yang dibuat tidak akan mampu menggambarkan gambar yang sebenarnya dengan jelas sehingga semua orang baik perencana dan pelaksana mampu mengintepretasikan gambar.

Terdapat berbagai macam benda berongga dengan berbagai bentuk yang ada pada bidang otomotif. Oleh karena itu, terdapat berbagai jenis gambar potongan juga yang digunakan untuk menyajikan benda tersebut. Hal ini bertujuan agar semua orang dapat memahami gambar potongan tersebut.

Setiap elemen atau benda memiliki bentuk yang berbeda-beda tergantung fungsi dan perencana. Jika pada suatu bagian memiliki bagian yang rumit maka dalam proses menggambar rumit pula sehingga mempersulit informasi yang ingin disampaikan untuk dimengerti. Oleh karena itu diperlukan gambar potongan untuk mendeskripsikan bagian-bagian benda yang tersembunyi.

Terjadinya gambar potongan merupakan akibat dari penyederhanaan gambar suatu benda yang apabila digambar terlalu rumit. Dari pengaplikasian gambar potongan tersebut dapat membantu dalam pengaplikasian dan penerapan dalam kehidupan sehari-hari.

Lalu apa fungsi gambar potongan atau irisan? Apa saja jenis gambar potongan? Semua hal tersebut akan dibahas pada artikel berikut ini.

 

1.      Gambar potongan atau gambar irisan

Gambar potongan atau gambar irisan dapat dijelaskan menggunakan pemisalan benda yang dipotong dengan gergaji (lihat gambar 1.1c berikut).

 

Gambar 1.1a                     Gambar 1.1b

 

Gambar 1.1c

 

 

Keterangan :

·         Gambar 1.1a memperlihatkan gambar lengkap dengan garis gores sebagai batas – batas garis yang tidak kelihatan. Dengan adanya garis – garis tersebut, gambar kelihatan agak rumit.

·         Gambar 1.1b memperlihatkan gambar yang kurang jelas. Dalam hal ini, kita tidak bisa memastikan apakah lubang tersebut merupakan lubang tembus atau tidak tembus, mempunyai lubang yang bertingkat atau rata, sehingga setiap orang akan menafsirkan bentuk lubang yang berbeda, yang menyebabkan informasi kurang jelas.

·         Gambar 1.1c; karena gambar 1.1a dan gambar 1.1b menimbulkan keraguan dalam pembacaannya, maka gambar dapat dijelaskan menggunakan pemisalan bahwa benda tersebut dipotong dengan gergaji, sehingga bentuk rongga di dalamnya dapat terlihat dengan jelas dan tidak menimbulkan keraguan lagi dalam menentukan bentuk bagian dalamnya.

 

Dengan gambar potongan atau gambar irisan, seperti pada gambar 1.1c diatas, diperoleh ketegasan atau kejelasan tentang bentuk rongga sebelah dalam, sehingga informasi yang diberikan oleh gambar dapat efisien. Gambar potongan atau gambar irisan harus diarsir sesuai dengan batas garis pemotongannya.

 

2.      Tanda pemotongan

Untuk menjelaskan gambar yang dipotong, perlu adanya tanda pemotongan yang sudah ditetapkan sesuai dengan aturan – aturan menggambar teknik. Tanda pemotongan ini terdiri atas :

·         Tanda pemotongan dengan garis sumbu dan kedua ujungnya ditebalkan (lihat gambar 1.2a, 1.2b dan 1.2c).

·         Tanda pemotongan dangan garis tipis bergelombang bebas (lihat gambar 1.3).

·         Tanda pemotongan dengan garis tipis berzigzag (lihat gambar 1.4).

 

Gambar 1.2a

 

Gambar 1.2b

 

Gambar 1.2c

 

Gambar 1.3

 

Gambar 1.4

 

3.      Pandangan pada gambar potongan

Untuk membuat gambar potongan atau gambar irisan, kita perlu memperlihatkan anak – anak panah pada kedua ujung garis potongnya. Arah anak panah ini menunjukkan arah pandangan dari benda yang dipotong dengan batas garis pemotongnya (lihat gambar 1.5a, 1.5b, 1.5c dan gambar 1.5d!).

 

4.      Menempatkan gambar penampang atau gambar potongan

Untuk menempatkan gambar penampang atau gambar potongan, kita perlu memperhatikan penempatan gambar potongan tersebut sesuai dengan proyeksi yang akan kita gunakan, apakah proyeksi di kuadran I (Eropa) atau proyeksi di kuadran III (Amerika)? Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar 1.5a, 1.5b, 1.5c dan 1.5d.

 

Gambar 1.5a

 

Gambar 1.5b

 

Gambar 1.5c

 

Gambar 1.5d

 

Jika proyeksi yang diguanakan adalah proyeksi Amerika, maka gambar penampang potongnya diletakkan atau berada dibelakan g arah anak panahnya (lihat gambar 1.5a dan 1.5c diatas). Jika proyeksi yang digunakan proyeksi Eropa maka penempatan gambar potongannya berada di depan arah anak panahnya (lihat gambar 1.5b dan 1.5d diatas).

Selain ditempatkan sesuai dengan proyeksi yang digunakan, penampang potongan dapat juga diputar di tempat (penampang putar) seperti tampak pada gambar 1.6a, atau dengan dipotong dan diputar kemudian dipindahkan ke tempat lain segaris dengan sumbunya seperti tampak pada gambar 1.6b.

 

Gambar 1.6a

 

Gambar 1.6b

 

B.     Fungsi Gambar Potongan

Fungsi gambar potongan adalah untuk menyajikan prinsip struktur, elemen, kaitan antar elemen benda. Pada intinya gambar potongan atau gambar penampang memiliki fungsi untuk menyajikan atau memperlihatkan bagian-bagian dalam gambar agar posisi benda-benda yang rumit terlihat jelas dan lebih mudah untuk diintepretasikan.

Pada umumnya untuk membuat sebuah gambar potongan harus melewati sumbu dasar. Potongan ini dinamakan dengan potongan utama. Namun untuk memperjelas bagian dari suatu benda yang rumit, potongannya dapat dilakukan dengan tidak melewati sumbu dasar. Untuk gambar potongan yang tidak melewati sumbu dasar harus menggunakan tanda panah untuk menunjukan arah penglihatan atau pandangan dan tanda garis untuk menandakan arah potongan.

 

C.    Jenis – jenis Gambar Potongan

Pada gambar teknik terdapat beberapa jenis gambar potongan. Untuk mengetahui apa saja jenis gambar potongan sebagai berikut:

1.      Gambar Potongan Dalam Satu Bidang

Dalam membuat potongan pada suatu bidang terdapat dua cara yaitu sebagai berikut: 

·         Potongan oleh bidang potong melalui garis sumbu dasar, pada umumnya bidang potong dibuat melalui sumbu dasar. Jika bidang potong melalui garis sumbu maka tidak perlu diberikan tanda-tanda pada gambar potongannya. 


·         Potongan yang tidak melalui sumbu dasar, untuk membuat potongan pada suatu benda yang rumit atau tidak simetris maka untuk pemotongannya tidak bisa dilakukan segaris dengan sumbu dasar. Dalam hal ini maka dalam pembuatan potongan disesuaikan dengan bentuk benda yang akan dipotong, pada bagian mana bagian yang akan di perlihatkan. Oleh karena itu diperlukan tanda dan arah penglihatannya disesuaikan dengan arah panah.


2.      Potongan Lebih dari Satu Bidang (Meloncat)

Ada beberapa macam cara membuat gambar potongan lebih dari satu bidang. Potongan lebih dari satu bidang merupakan cara menggambar potongan benda dengan menyederhanakan gambar dan penghematan waktu dalam beberapa bidang sejajar yang tidak dalam satu bidang. Ada beberapa macam cara untuk membuat gambar potongan lebih dari satu bidang sebagai berikut:

·   Potongan Meloncat, merupakan salah satu teknik mengambar potongan yang banyak digunakan pada gambar teknik. Potongan meloncat merupakan sebagai bentuk penyederhanaan gambar dan penghematan waktu potongan-potongan dalam beberapa biidang sejajar yang dapat disatukan. Sebagai contoh gambar berikut ini yang dipotong menurut garis potong X-X. Padahal sebenarnya bidang potongnya terdiri dari dua bidang yang disatukan. Potongan ini dikenal dengan potongan meloncat.


·         Potongan Dua Bidang Berpotongan, pada suatu benda yang simetris atau sama maka untuk proses penggambarannya dapat melalui dua bidang potong yang saling berpotongan. Pada potongan dua bidang berpotongan maka satu bidang merupakan potongan utama dan bidang lain menyudut dengan bidang pertama. Sebagai contoh berikut ini yang merupakan contoh potongan dua bidang berpotongan yang menyudut untuk menampilkan secara jelas bagian khusus suatu benda.



·  Potongan pada Bidang Berdampingan, pada gambar potongan bidang berdampingan, dapat dibuat atau digambar melalui garis sumbunya. Pada umumnya bidang-bidang yang berdampingan mengikuti lekukan-lekukan pada garis sumbu. Hal ini yang menyebabkan pandangan pada potongan terlihat jelas sehingga mudah diintepretasikan.



 

3.      Potongan Setengah

Pada gambar potong setengah atau separuh merupakan gambaran mengenai suatu benda yang simetris dan dipotong setengah bagiannya. Pada bagian ini hanya diperlihatkan setengah bagian dari benda karena sama dengan setengah bagian yang sudah diperlihatkan.


4.      Potongan Setempat

Setiap benda yang dibuat gambar potongannya akan berbeda-beda satu dengan yang lainnya tergantung dari tingkat kesulitan benda yang akan digambar potongannya. Dalam gambar teknik terkadang diperlukan gambaran yang lebih jelas mengenai sebagian benda. Oleh karena itu diperlukan potongan setempat yang digunakan untuk menggambar benda kerja yang dipergunakan dari bagian kecil suatu benda yang tersembunyi. Untuk mendapatkan benda yang tersembunyi tersebut maka diperlukan penggambaran benda secara penuh kemudian dipotong pada sebagian sisinya untuk mendapatkan potongan pada bagian yang ingin diperjelas.

5.      Potongan yang di Putar

Dalam proses pembuatan potongan yang diputar, ada beberapa proses yang harus dilalui. Selain itu pada potongan yang diputar juga harus melibatkan gambar potongan yang lain. Namun untuk gambar-gambar benda tertentu seperti pelek, ruji, dan lain sebagainya dapat digambar melalui potongan setempat. Namun nantinya, potongan setempat yang sudah jadi harus dipindahkan dan diputar pada tempat lain.

6.      Potongan Berurutan

Pada gambar potongan berurutan, tipe pemotongan hampir sama dengan potongan benda yang diputar. Perbedaannya hanya terletak pada proses penggambaran potongannya yaitu dilakukan pada luar benda. Kemudian potongan-potongan yang dibuat disusun secara berurutan untuk pemberian ukuran dan keperluan lainnya. Sebagai contoh pada penggambaran pasak bertingkat yang berbeda-beda agar lebih jelas kedudukannya maka potongannya disusun secara berurutan.


D.    Benda – benda yang tidak boleh dipotong

Benda – benda yang tidak boleh dipotong yaitu benda – benda pejal, misal : poros pejal, jari – jari pejal dan semacamnya (lihat gambar 1.7a). Benda – benda tipis, misalnya : pelat – pelat penguat pada dudukan poros dan pelat penguat pada flens (lihat gambar 1.7b) juga tidak boleh dipotong. Bagian – bagian yang tidak boleh dipotong tersebut yaitu bagian – bagian yang tidak diarsir.

 

Gambar 1.7a

 

Gambar 1.7b

 


Comments

Popular posts from this blog

3.6 Dan 4.6 Menganalisis Rancangan Gambar Proyeksi Piktorial (3D)

3.2 Dan 4.2 Memahami jenis dan fungsi garis gambar teknik

Pengertian Arsiran Gambar Teknik Mesin