3.2 Dan 4.2 Memahami jenis dan fungsi garis gambar teknik

3.2 Dan 4.2

Memahami jenis dan fungsi garis gambar teknik

 

A.    Garis Gambar Teknik

Pada gambar teknik ada beberapa jenis garis yang digunakan, masing - masing memiliki arti dan kegunaannya sendiri. Oleh karena itu wajib hukumnya mengetahui jenis - jenis garis gambar teknik agar dapat menggunakan garis gambar teknik  sesuai dengan maksud dan tujuannya.

Jenis - jenis garis yang digunakan dalam gambar teknik ditentukan oleh gabungan bentuk dan tebal garis. Tiap garis digunakan berdasarkan peraturan tertentu.

Jenis garis menurut tebalnya ada dua macam yaitu garis tebal dan garis tipis. Kedua jenis garis ini memiliki perbandingan tebal 1:0.5. Tebal dipilih sesuai besar kecilnya gambar dan dipilih dari deretan tebal berikut:

0.18, 0.25, 0.35, 0.5, 0.7, 1, 1.4 dan 2 mm

Untuk ketebalan 0.18 sebaiknya tidak digunkan karna akan sangat sukar. Pada umumnya ketebalan garis tebal yang digunakan adalah 0.5 atau 0.7.

 

Gambar Contoh Garis Tipis dan Garis Tebal

 

B.     Berikut adalah jenis - jenis garis beserta dengan fungsinya:

 

1.      Garis Tebal Kontinyu

Garis tebal kontinyu merupakan salah satu jenis garis nyata yang memiliki ketebalan antara 0,5-0,8 mm. Garis Garis tebal kontinyu memiliki beberapa fungsi dalam gambar teknik. Berikut merupakan fungsi garis gambar pada gambar teknik:

·       Garis gambar berfungsi untuk garis gambar atau garis benda yang terlihat secara langsung.

·       Garis gambar berfungsi untuk garis tepi kertas gambar atau tiket

Bentuk garis gambar sebenarnya sangat sederhana yaitu garis lurus atau sesuai dengan bentuk benda yang diinginkan tanpa adanya garis putus. Berikut merupakan garis gambar:

 

2.      Garis Tipis Kontinyu

Garis tipis merupakan salah satu jenis garis nyata yang memiliki ketebalan antara 0,1-0,35mm. Garis ini memiliki fungsi yang berbeda dengan garis gambar. Berikut merupakan fungsi dari garis tipis pada gambar teknik:

·       Garis tipis memiliki fungsi untuk membuat garis gambar atau garis benda yang dibayangkan.

·       Garis tipis berfungsi untuk memberi garis ukuran pada gambar kerja.

·       Garis tipis berfungsi untuk memberikan garis bantu ukuran pada gambar kerja.

·       Garis tipis berfungsi untuk memberikan arsir atau garis arsir pada gambar kerja.

·       Garis tipis berfungsi untuk garis gambar penampang yang diputar ditempat.

·       Garis tipis berfungsi untuk memberikan garis proyeksi pada benda yang di gambar

·       Garis tipis berfungsi untuk memberi garis pada sumbu pendek suatu gambar

Bentuk garis tipi tidak beda jauh dengan garis gambar. Yang membedakan keduanya yaitu ketebalan yang berbeda yang mana garis gambar mempunyai ketebalan 0,5-0,8 mm sementara garis tipis memiliki ketebalan 0,1-0,35 mm. Berikut merupakan garis tipis:

 


3.      Garis Tipis Kontinyu Bebas

Garis tipis bergelombang merupakan salah satu garis nyata yang memiliki bentuk bergelombang seperti ombak. Garis tipis bergelombang memiliki ketebalan yang sama dengan garis tipis yaitu antara 0,1-0,35mm. Berikut merupakan fungsi dari garis tipis bergelombang:

·         Garis tipis bergelombang memiliki fungsi untuk garis batas gambar yang dipotong atau disobek sebagian.

·         Garis tipis bergelombang memiliki fungsi untuk garis batas pada bagian benda yang dipotong dan sebagian benda yang ada dalam bayangan.

Bentuk garis tipis bergelombang seperti ombak. Berikut merupakan bentuk seperti ombak. Untuk jelasnya sebagai berikut:


4.      Garis Tipis Kontinyu Dengan Zig-Zag

Garis tipis zig-zag merupakan salah satu garis nyata yang memiliki bentuk zig-zag seperti segitiga. Garis tipis zig-zag memiliki ketebalan yang sama dengan garis tipis yaitu antara 0,1-0,35mm. Berikut merupakan fungsi dari garis tipis zig-zag:

·         Garis tipis zig-zag memiliki fungsi untuk garis batas gambar yang dipotong atau disobek sebagian.

·         Garis tipis zig-zag memiliki fungsi untuk garis batas pada bagian benda yang dipotong dan sebagian benda yang ada dalam bayangan.

Bentuk garis tipis zig-zag seperti ombak. Berikut merupakan bentuk seperti ombak. Untuk jelasnya sebagai berikut:


5.      Garis Gores Tebal

Garis gores merupakan salah satu garis gores atau garis yang memiliki motif putus putus pendek. Garis ini memiliki ketebalan antara 0,4 - 0,5 mm. Garis gores memiliki beberapa fungsi dan kegunaan. Berikut merupakan fungsi dari garis gores:

·         Garis gores memiliki fungsi untuk membuat garis gambar atau garis benda yang tidak terlihat secara langsung.

Sesuai dengan penjelasan sebelumnya bahwasanya garis gores merupakan garis yang memiliki motif putus-putus dengan ukuran yang pendek. Berikut merupakan bentuk dari garis gores:



6.      Garis Bergores Tipis

Garis bertitik tipis merupakan salah satu garis bergores yang memiliki motif goresan pendek diantara goresan panjang. Garis bertitik tipis memiliki ketebalan 0,1-0,35 mm. Garis bertitik tipis memiliki fungsi sebagai:

·         Garis bertitik tipis merupakan salah satu garis yang berfungsi sebagai garis sumbu.

·         Garis bertitik tipis merupakan salah satu garis yang memiliki fungsi sebagai garis yang menunjukan batas yang lain dari benda bergerak.

·         Garis bertitik tipis merupakan salah satu garis yang berfungi sebagai garis lintasan.

·         Garis bertitik tipis merupakan salah satu garis yang berguna sebagai garis simetri dan lingkaran jarak.

Sesuai dengan penjelasan diatas mengenai garis bertitik tipis maka lebih jelasnya dapat memperhatikan gambar berikut:


7.      Garis Bergores Tipis yang Dipertebal Ujungnya dan Perubahan Arah

Garis bertitik tipis dengan garis ujung ditebalkan merupakan salah satu garis bergores yang sebenarnya sama dengan garis bertitik tipis. Yang membedakan hanyalah pada garis bertitik tipis dengan garis ujung ditebalkan adalah garis pada bagian ujung-ujung ditambahkan ketebalannya yang semula 0,1-0,35 mm menjadi 0,5-0,8 mm. Garis bertitik tipis dengan garis ujung ditebalkan memiliki fungsi sebagai:

·       Garis bertitik tipis dengan garis ujung yang ditebalkan memiliki fungsi sebagai garis batas sebuah irisan atau potongan.

Untuk lebih jelasnya mengenai garis bertitik tipis dengan ujung ditebalkan dapat melihat gambar berikut:

 

8.      Garis Bergores Tebal

Garis bertitik tebal merupakan salah satu garis bergores yang sama seperti garis bertitik tipis dan garis bertitik tipis dengan garis ujung ditebalkan. Perbedaannya hanyalah pada garis bertitik tebal memiliki ketebalan garis 0,5-0,8 mm pada setiap goresannya. Garis bertitik tebal memiliki fungsi atau kegunaan sebagai:

·         Garis bertitik tebal mempunyai fungsi untuk menunjukan suatu bagian gambar yang akan dikerjakan secara khusus.

Untuk lebih jelasnya mengenai garis bertitik tebal dapat melihat gambar berikut ini:


9.      Garis Bergores Ganda Tipis

Fungsi garis bergores ganda tipis adalah:

a.       Garis benda/bagian yang berdekatan

b.      Posisi alternatif dan batas kedudukan benda yang bergerak

c.       Garis sistem

 

C.    Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel di bawah ini:



 

D.    Pengaplikasian jenis - jenis garis tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini:


 

Jarak minimum antar garis sejajar termasuk garis arsir tidak boleh kurang dari tiga kali tebal garis yang paling tebal dari gambar. Dianjurkan agar jarak antar garis tidak kurang dari 0.7 mm. Pada garis - garis sejajar yang berpotongan jaraknya dianjurkan paling sedikit empat kali tebal garis


Gambar garis - garis sejajar yang saling berpotongan

 

Bila beberapa garis berpusat pada sebuah titik, garis - garisnya tidak digambar berpotongan pada titik pusatnya, tetapi berhenti pada titik dimana jarak antara garis kurang lebih sama dengan tiga kali tebal garisnya.


Gambar garis - garis yang memotong pada sebuah titik

 

Jika dua buah garis atau lebih yang berbeda jenis saling berhimpitan, maka penggambarannya harus dilaksanakan sesuai prioritas urutan berikut:

a.       Garis gambar (garis tebal kontinyu jenis A)

b.      Garis tidak tampak/garis terhalang (garis bergores, jenis E atau F)

c.       Garis potong (garis bergores yang dipertebal pada ujung – ujungnya dan tempat perubahan arah, jenis G)

d.      Garis center dan garis simetri (garis bergores tipis, jenis F)

e.       Garis sumbu (garis bergores ganda tipis, jenis I)

f.       Garis proyeksi (garis kontinyu tipis, jenis B)

 

Garis gores dan garis bertitik yang berpotongan atau bertemu harus diperlihatkan dengan jelas titik pertemuannya atau titik perpotongannya. Cara menyajikan garis tidak terlihat (garis Gores) dan garis sumbu, harus sesuai dengan ketentuan yang dapat di lihat pada tabel di bawah ini:


A.    Ujung Garis Penunjuk

Garis penunjuk adalah garis yang menunjukan sebuah bagian pada gambar seperti dimensi, objek dan sebagainya. Ketentuan ujung garis penunjuk sebagai berikut: 

1.      Dengan sebuah titik, jika ujung garis penunjuk berada di dalam objek

2.      Dengan anak panah, jika ujung garis penunjuk berada pada garis benda

3.      Tanpa titik atau anak panah, jika ujung garis penunjuk berada pada garis dimensi


Penggunaan garis penunjuk ini diterapkan secara umum untuk mengabaikan garis tidak terlihat pada gambar assembling, ketika mungkin pengguna akan bingung dengan gambar kompleks atau ketika bagian tersebut sudah cukup jelas pada view yang lain, tetapi ini tidak disarankan bagi pemula dan tetap harus menampilkan garis tidak terlihat pada latihan gambarnya.

 

Comments

Popular posts from this blog

3.6 Dan 4.6 Menganalisis Rancangan Gambar Proyeksi Piktorial (3D)

Pengertian Arsiran Gambar Teknik Mesin